Dalam hidup ini ada yng namanya sedih .. Ketika sesuatu yang hilang dr kita ,, kita merasa sedih atau.kecewa ,, bahkan kadang kita berfikir bahwa Allah telah mengambil kepunyaan kita.
Ketika doa kita di kabulkan ,,, kita memperoleh apa yg kita mau , kita mendapat apa yang kita inginkan , kita selalu menganggap bahwa ini karena usahaku ,, dan Allah memang sedang memuliakanku ﻭَ
Coba kita rehatkan fikiran sejenak ,, ketika kita lahir , bwa apakah kita?? Kenapa kita harus merasa kehilangan?? Sedang saat kita lahir dan saat kita meninggal pun kita tdk bawa apa apa ,,
Banyak manusia yang sibuk ,, sibuk menghabiskan masa nya untuk mencari dunia ,, bukan mencari dunia agar bs .banyak bersedekah , melainkan ia bisa terlihat sebagai orang kaya.
Tapi... Aku yakin setiap manusia akan punya titik lelah ,, ia akan lelah jika ia terus melawan arus kehidupan . Yg remaja mengira hidup adalah mengejar cinta . Yg baru menikah mengira hidup adalah mempunyai dzuryat , yg sudah mempunyai dzuryat mengira hidup adalah ketika dzuryat nya bs sekolah tinggi dan jadi orang kaya.
Ia tidak sadar ,, bahwa di tengah sibuknya ia mengejar dunia ,, tubuhnya semakin lama semakin tua ,, di saat itulah manusia akan sadar betul bahwa masanya akan segera habis.
Bila badan sudah harus terbujur di ranjang ,, bergerak pun sudah tdk mampu . Apalagi yg ingin di capai ?
Bila tiba saatnya malaikat maut datang menghampiri ,,, anaknya , hartanya ,, suami atau istrinya hanya bs menangisinya tanpa sedikitpun bs menahan malaikat mau mencabut nyawanya . Disinilah manusia bertemu dg titik penyesalan . Ia pasti ingin memutar kembali waktu walau satu detik ,, ia ingin berbuat kebaikan untuk hidupnya yg kekal .
Carilah akhirat , tapi jangan lupa bagianmu di dunia.
Qs. Al Qashah : 77
ﻭَﺍﺑْﺘَﻎِ ﻓِﻴﻤَﺎ ﺁﺗَﺎﻙَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺍﻟﺪَّﺍﺭَ ﺍﻵْﺧِﺮَﺓَ ۖ ﻭَﻻَ ﺗَﻨْﺲَ ﻧَﺼِﻴﺒَﻚَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ۖ ﻭَﺃَﺣْﺴِﻦْ ﻛَﻤَﺎ ﺃَﺣْﺴَﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺇِﻟَﻴْﻚَ ۖ ﻭَﻻَ ﺗَﺒْﻎِ ﺍﻟْﻔَﺴَﺎﺩَ ﻓِﻲ ﺍﻷَْﺭْﺽِ ۖ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻻَ ﻳُﺤِﺐُّ ﺍﻟْﻤُﻔْﺴِﺪِﻳﻦَ Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
~Trimulyani Moegahid~